Search

Senin, 12 Januari 2009

Banjir Kembali Menerjang Singkawang

Belum hilang trauma korban banjir singkawang pada 18/12/08 lalu, kini banjir kembali menerjang Kota Singkawang sejak minggu, (11/1/09) setinggi 0,5 m s.d. 1,5 m. Hingga berita ini dipostkan, air masih terus bergerak melebar ke daerah yang selama ini belum pernah diterjang banjir. Kelurahan Sedau Kecamatan Singkawang Selatan merupakan daerah terparah yang diterjang banjir. Penduduk setempat telah dievakuasi ke kantor camat Sedau dan tempat-tempat lain yg lebih aman, tapi harta benda mereka tak semua dapat diselamatkan.

Banjir juga membuat jalan Pontiank - Singkawang terputus yang mengakibatkan ratusan kendaraan dari arah Pontianak terlihat antre karna terjebak banjir setinggi dada orang dewasa di desa Teluk
Suak Kec. Sungai Raya, Kab. Bengkayang sejak minggu (11/1/09) pukul 5 pagi , termasuk saya yg menumpangi bis dari Pontianak ke Singkawang. Dari pukul 9 menunggu hingga akhirnya pukul 11 dipaksa maju melewati banjir. Bis Ambo Tujuan Pontianak - Sambas merupakan bis kedua yang nekad berenang melintasi kubangan air tersebut setelah bis Setia Mandiri yg telah mendahului yang jaraknya kurang lebih 500 m, dengan bantuan penduduk setempat bis akhirnya berhasil didorong dan melanjutkan perjalanan, tetapi ternyata masih ada dua titik banjir yang sama parahnya yg harus dilewati, yaitu di depan Batu Payung dan di Sedau.

Kendaraan baru dapat melewati desa teluk suak setelah banjir mulai surut setinggi lutut pada pukul 06 sore, tetapi mereka kembali tertahan di kelurahan Sedau, karena air makin naik setinggi dada orang dewasa. Mereka yang berangkat dari Pontianak bertujuan ke Singkawang, Bengkayang, Pemangkat dan Sambas akhirnya bermalam di Masjid Sedau, karna udara dingin sebagian juga bermalam dimobil masing-masing. Malam berlalu disambut pagi senin (12/1/09) air masih saja belum surut, hingga akhirnya pada pukul 4 sore air mulai surut setinggi lutut, dan kendaraan kembali melanjutkan perjalanan.

Keadaan ini dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk menambah penghasilan dengan menyewakan perahu mereka untuk bantuan penyebrangan kendaraan roda dua dengan tarif RP.30 ribu per motor dan untuk orang Rp.20 ribu. Pemerintah sendiri membarikan bantuan perahu yang terbatas. Sedangkan penumpang Bis yang tertahan, terpaksa menyebrang dengan perahu dan kembali melanjutkan perjalanan dengan kendaraan umum lainnya.

Sedangkan keadaan banjir di pusat kota Singkawang juga semakin naik setinggi lutut, sehingga menyebabkan perekonomian lumpuh, sebagian sekolah juga terpaksa diliburkan, mereka yang menggunakan kendaraan roda dua yaitu pelajar dan masyarakat yang akan beraktivitas juga terjebak banjir di kelurahan tengah (depan Taman Burung). Jalan tersebut hanya bisa diakses oleh kendaraan roda empat.

0 komentar: